Anchor Handling

Anchor Handling

Mengenal Anchor Handling (Penanganan Jangkar)

A. Pengertian Anchor Handling

Anchor handling adalah proses mengatur dan memindahkan jangkar kapal, umumnya digunakan dalam industri perminyakan lepas pantai, konstruksi bawah laut dan operasi maritim lainnya. Kegiatan ini melibatkan berbagai jenis kapal, alat, dan teknik untuk memastikan jangkar ditempatkan dengan tepat guna menstabilkan MODU (Mobile Offshore Drilling Unit) di atas air.

B. Proses Anchor Handling

1Perencanaan dan Persiapan

– Penentuan Lokasi Jangkar:

Sebelum jangkar ditempatkan, area disekitar lokasi operasi diperiksa untuk memastikan tidak ada rintangan atau risiko bahaya.

Apabila tidak dapat terhindarkan jangkar harus ditempatkan pada lokasi yang mempunyai resiko bahaya seperti adanya pipa bawah laut ataupun installasi lain ditempat dimana jangkar akan diletakan maka supervisor harus mengkaji ulang dan melakukan meninjauan resiko atau biasa dikenal dengan risk assessment untuk menghindari kecelakaan saat proses pekerjaan.

– Pemilihan Jenis Jangkar:

Jenis jangkar yang digunakan tergantung pada kondisi dasar laut dan kebutuhan operasi.

Beberapa jenis jangkar yang biasanya digunakan MODU (Mobile Offshore Drilling Unit) untuk pekerjaan di lepas pantai:

a. Jangkar Denforth

b. Jangkar Bruce

c. Jangkar Ploughh (CQR)

d. Jangkar Delta

e. Jangkar Stevin

f. Jangkar Suction

g. VLA (Vertically Loaded Anchor)

– Persiapan Kapal: Kapal (Anchor Handling Tug Supply vessel/AHTS atau Anchor Handling Tug/AHT) dilengkapi dengan alat dan awak yang siap untuk menjalankan operasi.

2. Pemasangan Jangkar (Anchor Installation):

– Penempatan Jangkar di Kapal: Jangkar ditempatkan di dek kapal AHTs, setelah itu crew kapal akan mengkaitkan jangkar dengan wire atau rantai yang terhubung dengan MODU.

Skill nakhoda dalam olahgerak kapal sangat dibutuhkan dalam proses tersebut karena kapal akan sangat sangat dengan MODU dan crew di deck kapal akan secara langsung melakukan pekerjaan connecting jangkar dengan rantai atau wire MODU.

– Pengarungan Jangkar: Jangkar akan dibawa oleh kapal AHTs ke target dan dijatuhkan ke lokasi yang telah ditentukan dengan menggunakan winch dan wire khusus atau biasa di sebut dengan AHT Winch. Peralatan survey biasanya akan disediakan untuk penentuan lokasi jangkar yang akan di tempatkan.

Komunikasi menggunakan radio antara MODU dan Kapal AHTs sangat di butuhkan atas tidak ada salah paham dalam pekerjaaan tersebut.

– Penentuan Posisi: Posisi jangkar disesuaikan untuk memastikan stabilitas dan keamanan struktur yang akan ditahan.

3. Penarikan Jangkar (Anchor Recovery):

– Penarikan Kembali: Ketika operasi selesai atau perlu dipindahkan, jangkar ditarik kembali oleh kapal AHTs dari dasar laut sampai dengan deck kapal, sedangakan anchor wire akan ditarik dan simpan oleh MODU tentunya kapal AHTs akan menahan ujung wire dan mengantarkan sampai posisi wire aman untuk dilepas.

– Pembersihan dan Penyimpanan: Jangkar dibersihkan dari lumpur dan material dasar laut sebelum disimpan kembali di kapal. Penyimpanan jangkar dan peralatan pendukung lain seperti Buoy dan Pennant wire harus disusun dengan rapi di deck kapal agar tidak mengganggu pekerjaan recovery anchor yang sedang berlangsung.

C. Alat dan Peralatan yang Digunakan

1. Type Kapal AHT/AHTS

Kapal ini dirancang khusus untuk operasi anchor handling, dilengkapi dengan winch besar, dek kerja yang luas dan berbagai peralatan penanganan jangkar.

Beberapa kapal yang dapat digunakan untuk anchor handling antara lain:

  • Anchor Handling Tug Supply (AHTs)
  • Anchor Handling Tug (AHT)
  • Multicat Vessel

Pemilihan kapal untuk pekerjaan harus menyesuaikan besar jangkar dan kedalaman laut area operasi.

2. Jangkar (Anchor)

Terdapat berbagai jenis jangkar seperti jangkar Bruce, jangkar Danforth, jangkar plough dan lain sebagainya yang dipilih berdasarkan kondisi dasar laut dan kekuatan yang dibutuhkan.

3. Winch dan Wire

Winch hidrolik besar digunakan untuk menurunkan dan menarik jangkar serta wire (kabel baja) yang kuat memastikan jangkar dapat ditangani dengan aman dan efisien.

Safe Working Load dari winch dan wire yang digunakan harus sesuai dengan jangkar yang digunakan agar dapat menahan jangkar dengan aman.

D. Tantangan dalam Anchor Handling

1. Kondisi Cuaca dan Laut

Gelombang tinggi, angin kencang, dan arus kuat dapat menyulitkan pekerjaan. Sebelum melakukan operasi, supervisor harus melihat ramalan cuaca untuk memastikan cuaca dalam keadaan baik dan masih dalam batas yang diijinkan saat operasi anchor handling dilaksanakan.

2. Kondisi Dasar Laut

Dasar laut yang berbatu, berlumpur, atau berpasir memerlukan teknik dan peralatan khusus untuk memastikan jangkar dapat tertanam dengan baik.

Banyaknya pipa dasar laut yang terpasang harus menjadi perhatian khusus dalam penempatan posisi jangkar dan penambahan midline buoy dibutuhkan untuk menghindari pipa dasar laut terkena wire atau rantai dari jangkar yang dipasang.

3. Koordinasi dan Komunikasi

Operasi anchor handling memerlukan koordinasi yang baik antara tim di atas kapal dan di lokasi operasi. Kesalahan komunikasi dapat menyebabkan kecelakaan dan kerusakan peralatan.

Baca Juga Towing Operation and Jenis Kapal Offshore

E. Keselamatan dalam Anchor Handling

Keselamatan adalah prioritas utama dalam setiao pekerjaan. Prosedur keselamatan yang ketat harus diikuti, termasuk:

  • Pelatihan Awal dan Berkala: Semua anggota tim harus mendapatkan pelatihan yang memadai tentang operasi anchor handling dan prosedur keselamatan. Awak yang kompeten dan berpengalaman sebagai supervisor harus mengambil peranan besar agar pekerjaan berjalan dengan aman dan lancar.
  • Pemeriksaan Peralatan:  Alat dan peralatan harus diperiksa secara berkala untuk  memastikan semuanya berfungsi dengan baik. Checklist peralatan harus diisi dengan baik sebelum pekerjaan dilaksanakan.
  • Penilaian resiko (risk assessment) harus dilaksanakan oleh supervisor untuk pekerjaan tersebut.
  • Toolbox meeting harus dilaksanakan oleh semua awak dan penjabaran risk assessment anchor handling harus dilakukan oleh supervisor dalam toolbox tersebut.
  • Penggunaan Peralatan Pelindung Diri (APD): Helm, sarung tangan, sepatu pelindung, dan jaket pelampung harus selalu digunakan oleh semua anggota tim.

F. Kesimpulan

Setiap perusahaan kapal yang terkait dengan pekerjaan anchor handling selalu menyediakan Manual untuk pekerjaan tersebut, awak kapal diharuskan bekerja sesuai dengan manual yang telah disediakan.

Anchor handling adalah komponen penting dalam operasi maritim dan lepas pantai. Dengan perencanaan yang matang, penggunaan peralatan yang tepat, dan penekanan pada keselamatan, operasi anchor handling dapat dilakukan secara efektif dan efisien, mendukung keberhasilan berbagai proyek di laut.

Update Berita Terkini dengan sekali Klik

6 komentar untuk “Anchor Handling”

  1. Alhamdulillah pengetahuan yang bagus untuk pembelajaran bagi pemula yanh akan bekerja di kapal AHT, thanks atas ilmunya semoga bermanfaat bagi yang lain.

  2. Yang penting di sini dalam melakukan pekerjaan angkor. Handling adalah mampu menilai atau memahami apakah SAFETY or UNSAFETY

  3. Pingback: Towing Operation di Offshore, Pelaksanaan dan Tantangan - Anchor46

  4. Pingback: Jenis Kapal Offshore - Anchor46

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top